CHANCES, CHANGES, CHOICES, that's LIFE..
EVERYTHING is POSSIBLE..

Allah lebih MENGENAL kita, daripada APA yang kita KETAHUI..

Jer BASUKI mawa BEA..


07 Agustus 2012

Just share some words :)

       "...kesetiaan harus dipupuk 
sebagai awal persahabatan baru di lingkungan yang baru" -Andryan Suhardi, New Age


       "Semuanya tetap harus mengikuti aturan main" -Andryan Suhardi, New Age 

            "...Jangan sampai sakit gara-gara aku." -Tria Barmawi, Lost in Teleporter


"Man jadda wajada" -A. Fuadi, Negeri 5 Menara

 "Begitulah Amak. Di saat hatiku rusuh dan nyeri, dia selalu datang dengan sepotong senyum yang sangggup merawat hatiku yang buncah. Senyumnya adalah obat yang sejuk." -A. Fuadi, Negeri 5 Menara

"Apakah seperti ini manusia, yang tidak pernah puas dengan apa yang dipunyai dan selalu melihat kepunyaan orang lain?" -A. Fuadi, Negeri 5 Menara

''Tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian...Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain...'' -A. Fuadi, Negeri 5 Menara

"Allah tidak pernah menyia-nyiakan usaha hamba-Nya" -Habiburrahman El Shirazy, Cinta Suci Zahrana

03 Mei 2012

Koloid

Tahu nggak, what's "koloid" ? Koloid adalah bahan-bahan kimia, tidak dalam bentuk padatan maupun larutan, tetapi dalam bentuk antara padatan dan larutan. Bingung? Contohnya adalah darah, susu, sabun, agar-agar, keju, kabut, debu, cat, etc. Masih bingung? Yuk, dibedakan satu per satu. Kalau larutan, contohnya larutan gula. Saat kita melarutkan gula dalam air, maka tidak terpisah lagi antara air dan gula. Walaupun digunakan mikroskop ultra, tidak akan tampak perbedaan partikel-partikelnya. Mengapa? Karena larutan adalah satu fese, yaitu fase homogen. Then, kita akan bahas suspensi. Misalnya saat mencampurkan tepung terigu dengan air. Tepung dan air memang bercampur. Tapi, lambat laun tepung terigu akan memisah (mengalami sedimentasi). Suspensi bersifat heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan. Nah, yang ketiga adalah KOLOID. Misalnya susu bubuk (susu instant) yang dicampurkan ke dalam air. Secara kasat mata, dapat dikatakan larut. Tapi sebenarnya susu tidak larut dalam air. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra, ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel susu yang tersebar di dalam air. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1 nm – 100 nm. Jadi, koloid
tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fase. 

Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fase terdispersi dan medium dispersi atau fase pendispersi. Fase terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dengan air yang disebut di atas, fase terdispersi adalah susu, sedangkan medium dispersi adalah
air. Koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol. Jadi, ada tiga jenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat) contoh : mutiara ; sol cair (padat dalam cair) contoh : tinta; dan sol gas (padat dalam gas) contoh: asap. Istilah sol biasa digunakan untuk menyatakan sol cair, sedangkan sol gas lebih dikenal sebagai aerosol (aerosol padat). Koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi. Emulsi juga ada tiga jenis, yaitu emulsi padat (cair dalam padat) contoh: keju ; emulsi cair (cair dalam cair) contoh : santan ; dan emulsi gas (cair dalam gas) contoh: kabut. Istilah emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi gas juga dikenal dengan nama aerosol (aerosol cair). Koloid yang
mengandung fase terdispersi gas disebut buih. Hanya ada dua jenis buih, yaitu buih padat dan buih cair.

Guys, KOLOID. It has some character. Let's learn about them one by one :)
1. Efek Tyndall : terhamburnya cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid dan suspensi cukup besar untuk dapat menghamburkan sinar, sedangkan partikel-partikel larutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya. Contoh : Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang
berkabut.
2. Gerak Brown : Gerak zig-zag partikel koloid. Gerak Brown terjadi sebagai akibat adanya tumbukan dari molekul-molekul pendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan terlontar. Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid. Partikel-partikel koloid relatif stabil, karena partikelnya bergerak terus-menerus, maka gaya gravitasi dapat diimbangi sehingga tidak terjadi sedimentasi.
3. Adsorpsi : kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. Bila partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif, maka koloid tersebut menjadi bermuatan positif, dan sebaliknya. Muatan koloid merupakan faktor yang menstabilkan koloid, disamping gerak Brown. Karena partikel-partikel koloid bermuatan sejenis maka akan saling tolak menolak sehingga terhindar dari pengelompokan antar sesama partikel koloid itu (jika partikel koloid itu saling bertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama kelamaan terbentuk partikel yang cukup besar dan akhirnya akan mengendap).
4. Koagulasi : Peristiwa koagulasi pada koloid dapat diakibatkan oleh peristiwa mekanis atau
peristiwa kimia. Misalnya pembentukan delta di muara sungai , terjadi karena koloid tanah liat (lempung)
dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.